Selasa, 29 November 2011

PROSEDUR PENGKAJIAN SISTEM KARDIOVASKULER



 
1.       Persiapan alat :
-       Stetoskop
-       Spignomanometer
-       Alat tulis
-       Penggaris
-       Catatan klien
-       Selimut
-       Sampiran
-       Jam tangan
2.       Persiapan klien :
-       Atur posisi klien ( berbaring telentang ) dengan badan bagian atas sedikit terangkat
-       Minta klien untuk tidak bicara selama pemeriksaan
-       Buatlah penerangan yang baik dalam ruangan
3.       Prosedur pemeriksaan fisik :
-       Cuci tangan
-       Jelaskan prosedur
A.   Inspeksi :
-   Periksa warna kulit dalam tubuh, anggota tubuh dan membrane mukosa
-    Inspeksi mata terhadap palpebra xantoma/bintik kuning lunak/plague kelopak mata
-    Tentukan tekanan vena jugularis (JVP), ukur tinggi antara sudut strnum dan tempat palpasi yang tertinggi pada vena jugularis internal dengan menggunakan penggaris
-    Inspeksi kuku jari terhadap warna, sudut pada dasar kuku
-    Periksa prekordium untuk : palpasi yang terlihat, daya angkat, gelombang 50% dewasa akan memperlihatkan pada area PMI, impuls apical lebih rendah diduga pembesaran ventrikel
-    Inspeksi adanya edema pad daerah sekitar scapula, abdomen, sacrum, pergelangan tangan dan kaki.
B.      Palpasi :
-    Palpasi keseluruhan dada terhadap : Impuls apical, getaran, gelombang dan nyeri tekan. Impuls dapat dipalpasi pada area inter kosta (AIK) ke5 mid klavikula
-    Palpasi nadi : Bandingkan satu sisi dengan yang lainnya, perhatikn palpasi pada area carotid, radialis, femoralis, politeal, tibialis posterior dan dorsalis pedis
   0 = Tidak ada
+ 1 = Menurun, lmah, halus
+ 2 = Normal
+ 3 = Penuh, meloncat
-    Palpasi terhadap edema perifer, edema dinilai pada skala empat :
+ 1 = 0 – ¼ inci
+ 2 = ¼ - ½ inci
+ 3 = ½ - 1 inci
+ 4 = lebih dari satu inci
C.      Perkusi
-    Perkusi batas jantung kiri secara berurutan antara rongga inter kosta ke 5, ke 4 dan ke 3, mengindikasikan dimana perkusi memperlihatkan perubahan kepekaan
D.      Auskultasi  :
-    Hilangkan kebisingan ruangan
-    Bila memerlukan beberapa detik untuk mendegarkan bunyi jantung, jelaskan pada klien untuk mengurangi kecemasan
-    Angkat payudara klien untuk mendengar diatas dinding dada dengan lebih baik
-    Auskultasi untuk mendengarkan nada tinggi. Ambil waktu untuk mendengarkan tiap bunyi
-    Mulai dengan area aortic atau PMI, kemudian gerakan stetoskop perlahan secara sistematik, sepanjang  5 area jantung
-    Pastikan untuk mendengar bunyi jantung dengan jelas pada tiap-tiap lokasi
-    Ulangi rangkaian pengkajian tersebut dengan menempatkan sisi bel stetoskop kedada
-    Bila diperlukan minta klien untuk melakukan tiga posisi yang berbeda selama pengkajian (duduk tegak dan badan agak kedepan, berbaring terlentang, posisi rekmben lateral kiri)
-    Periksa frekuensi jantung :
Setelah kedua bunyi terdengar jelas seperti ‘ lupdup ‘ hitung setiap kombinasi S1 dan S2 sebagai satu denyutan jantung dan hitung selama satu menit
-    Bila tidak teratur, bandingkan frekuensi apical dan radial. Deficit denyut terjadi bila denyut radial lebih sedikit disbanding apical
-    Gunakan sisi bel stetoskop untuk mendengarkan bunyi-bunyi ekstra bernada rendah (S3 dan S4) S3 (galop ventricular) timbul setelah S2 dan S4 (gallop atrial) timbul setelah S1
-    Auskultasi untuk mendengar bunyi murmur, perhatikan waktu, lokasi dan sebagainya
-    Auskultasi  tekanan darah
-    Catat kelainan dan hasil yang didapat dalam catatan keperawatan klien
4.       Sikap :
-    Teliti
-    Komunikasi therapeutic